BERIKUT ADALAH ARTIKEL MENGENAI
JARINGAN NIRKABEL
Ø INSTALASI
A. Prosedur Instalasi
Prosedur instalasi yang wajib ada :
1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.
2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.
3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.
B. Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel
Prosedur instalasi yang wajib ada :
1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.
2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.
3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.
B. Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel
Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir.
C. Pengkabelan
Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.
D. Proses Instalasi Jaringan Nirkabel
Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
o Membuat desain jaringan di atas kertas
sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
o Melakukan pembongkaran dan pembenahan
infrastruktur lapangan,
o Melakukan pemasangan peralatan jaringan
secara menyeluruh
o Melakukan konfigurasi peralatan jaringan
secara menyeluruh
o Menguji konektivitas semua node dalam
jaringan dan radius dari access point yang dipasang
o Tim Instalasi
o Tim instalasi adalah orang-orang yang
terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan Nirkabel. Orang-orang ini
hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam
bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi
jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan
nirkabel adalah sebagai berikut:
o Banyak lokasi instalasi
o Kapasitas user yang akan mengakses
jaringan Nirkabel
o Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk
proses penginstalan jaringan
Ø KARAKTERISTIK PERANGKAT JARINGAN
NIRKABEL
A.Perangkat Keras
1.Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router
yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya .
Wireless router juga dapat difungsikan
sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan
fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor
seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.
2.Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
Wireless Access Point adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan
berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk
membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada
(Menggunakan mode bridge).
WAP adalah titik pusat jaringan wireless,
alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data dan menerima
data.Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.Konfigurasi
WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan
jenis authentication.
Gambar diatas adalah contoh topologi
jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan dengan Wireless
Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan
dapat bersama-sama mengakses PC Server.
B.ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang
mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari
jaringan.
1.Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna
dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya
lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas.
Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah. Antenna
ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point.
Contoh antenna directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan
antenna sectoral.
-Antenna Grid
Ketersediaan antena grid sudah cukup
mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin terjangkau. Untuk
merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak,
cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.
-Antena Yagi
Dari bentuknya, antena yagi seperti
antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
-Antenna sectoral
-Antenna parabola
Untuk antena parabola ini kita dapat
merangkai sendiri dengan memanfaatkan peralatan seperti wajan, peralon, tutup
peralon, kabel UTP, USB Donggle. Merangkainya pun cukup mudah.
2.Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada
access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI
sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas
namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio
(Radiowave) dari segala arah secara sama.Antenna ini biasanya digunakan untuk
koneksi mulitiple point atau hotspot.
Gambar diatas adalah jenis antena
omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran. Cara
merangkainya mudah, bahkan lebih mudah dibanding merangkai antena grid. Antenna
ini sebaiknya di pasang di posisi yang tepat. Karena posisi dari antena akan
sangat berpengaruh pada penerimaan dan pemancaran gelombang radio dari wireless
adaptor client yang radiasinya 360 derajat.
3.IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and
Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian,riset,dan
pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi
untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi
komunikasi :
-802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
-802.2: Logical Link Control (LLC)
-802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
-802.4: Token Bus
-802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
-802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
-802.7: LAN Broadband
-802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI)
-802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
-802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
-802.11: LAN nirkabel (Wi-Fi)
-802.12: Demand Priority Access Method
-802.15: PAN nirkabel (Personal Area
Network) > IrDA dan Bluetooth
-802.16: Broadband Wireless Access
(standar untuk WiMAX)
Khusus untuk standarisasi nirkabel (wireless), yaitu 802.11 terdapat
beberapa standar yang berbeda, yaitu:
-802.11 :Standar dasar WLAN ? mendukung transmisi data
1 Mbps hingga 2 Mbps
-802.11a :Standar
High Speed WLAN 5GHz band transfer data up to 54 Mbps
-802.11b :Standar
WLAN untuk 2.4GHz ? transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
-802.11e :Perbaikan
dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
-802.11f :Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk
memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
-802.11g :Menetapkan
teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data
hingga 54 Mbps.
-802.11h :Mendefinisikan
pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
-802.11i :Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan
alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan
enkripsi
-802.11j :Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga
5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang
Ø KONFIGURASI
JARINGAN MODE INFRASTRUCTURE
Konfigurasi Jaringan
Wireless LAN Mode Infrastruktur
Pendefinisian wireless biasa diterjemahkan sebagai nirkabel atau tanpa kabel. Teknologi Wireless merupakan teknologi yang menghubungkan dua perangkat / device atau lebih ( dalam hal ini umumnya berupa komputer) untuk berkomunikasi/bertukar data, mengakses suatu aplikasi pada perangkat lain tanpa menggunakan media kabel.
Tidak seperti jaringan
kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan :
infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar
masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau
LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara
masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan
kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan
yang lain dengan jaringan berkabel.
Pada
mode infrastruktur membutuhkan Access Point (AP). Perangkat ini berfungsi untuk
menghubungkan antara client satu dengan yang lainnya sehingga dapat tergabung
ke dalam sebuah sistem jaringan. Selain itu Access Point juga dapat bertindak
sebagai repeater yang bekerja sebagai perangkat yang dapat menguatkan sinyal
dalam suatu jaringan Wireless LAN.
Langkah
settingnya adalah sebagai berikut.
·
Siapkan komponen yang paling penting, yaitu Access Point.
Gambar
1. Access Point
·
Hubungkan kabel AC power ke socket power di bagian belakang
access point.
·
Hubungkan juga kabel RJ-45 straight dari PC atau laptop ke salah
satu port LAN di access point.
Gambar
2. Access Point tampak belakang
·
Setting IP address pada PC menjadi seperti berikut.
Gambar
3. Setting IP Address
·
Buka web browser (mozilla, chrome, IE) dan pastikan proxy
server tidak aktif.
·
Ketikkan 192.168.1.1 pada address bar.
·
Login ke console dengan username dan password 'admin' (tanpa
tanda petik).
Gambar
4. Login console
·
Buka tab Basic, sesuaikan range IP address yang ingin digunakan
pada DHCP Server.
Gambar
5. Setting access point
·
Sesuaikan juga SSID, channel, serta security yang
diinginkan.
Gambar
6. Setting access point
·
Klik tombol save pada bagian bawah untuk menyimpan settingan.
·
Setting access point sudah selesai, sekarang coba koneksi ke
access point tersebut. Lihat apakah SSID sudah muncul di wireless connection
bar.
Gambar
7. Connection bar
·
Untuk melakukan koneksi ke SSID masukkan password yang sudah
diset di awal.
·
Cek pada laptop anda apakah sudah mendapat ip DHCP dari access
point.
Gambar
8. Network properties
Ø Selanjutnya
jaringan mode infrastruktur tersebut dapat digunakan untuk berbagi sumber
Ø daya
yang dimiliki.
Ø KONFIGURASI MODE AD HOC
1. Klik start->pilih
control panel.
2. Kemudian pilih Network and
Internet.
3. Pilih network and sharing
center.
4.
Pada change your network pilih”setup a new connection network”.
5.
Pada bagian bawah terdapat Setup a wireless ad-hoc(computer to
computer)network.
6. Selanjutnya klik next.
7. Isilah ad hoc network anda
sesuai dengan keinginan anda sendiri.
-Name:misalnya disini saya
menulis nama saya sendiri.
-security type:jika anda
menggunakan password pakai WPA-2 Personal dan jika tidak pakai password anda
pakai no autorizion.
8. Lalu close da lihat
kembali signal wifi connection anda akan terlihat signal wifi yang anda buat .
9. Untuk laptop lain yang
ingin conneksi ke laptop anda maka hanya konek layaknya hotspan.
Komentar
Posting Komentar